Terkadang kita sulit untuk memahami siapa diri kita, apa potensi yang ada dalam diri kita, dengan cara apa kita harus mengembangkan potensi kita. Sebenarnya kita sudah memahami secara dasar karakteristik dalam diri kita, namun lingkunganlah yang menjadikan kita ragu dalam bersikap. Terkadang kita harus dipaksa melakukan hal-hal yang mana itu bukan diri kita, itu bukan keinginan kita, bahkan terkadang kita dipaksa untuk melakukan hal hal yang kita benci. Begitulah dunia bekerja.
Tidak mengenal
diri sendiri membuat kita tidak konsisten dalam bersikap dan berperilaku
terhadap diri sendiri. Terkadang kita cenderung meniru tindakan-tindakan yang
dilakukan orang lain. Kita menganggap diri kita lemah, kita menganggap diri
kita tidak punya apa apa. Bahkan sesekali kita membenci diri sendiri.
kanapa aku dilahirkan? kenapa aku hidup dalam keluarga
tidak berpunya ? kenapa aku jelek ? kenapa aku bodoh ? dan lebih parahnya lagi
kenapa aku tidak seperti mereka ?
kita
sering tidak memahami bagaimana dunia bekerja, pandangan kita kurang luas
mengenai dunia ini. Kita terkadang memandang diri kita dibawah dan orang
disekitar kita diatas. Jarang sekali kita membandingkan diri kita dengan orang
yang keadaanya lebih buruk daripada kita.
Bagaimana kita bisa mengendalikan diri kita tanpa adanya
cinta dan kasih sayang terhadap diri sendiri. Suatu saat diri anda akan lelah
oleh hati dan pikiran anda yang selalu mencaci. Suatu daar tubuh anda lemah
terbaring tak berdaya
Mungkin
disaat itulah anda bisa berpikir dan mulai memahami. Jika itu benar benar
terjadi maka pahamilah.
Pahamilah
jika tidak ada manusia yang bodoh. Setiap individu terlahir dengan kodratnya
masing masing. Kita ini memiliki potensi hanya saja kita yang tidak tahu dan
salah dalam berproses. Anggap saja diri anda hebat dalam bermain bola, namun
disekolah nilai anda di sekolah buruk bahkan anda tidak naik kelas.
Itu
artinya bukan anda yang bodoh, namun pendidikan lah yang bodoh, Pendidikan membunuh
potensi anak bangsa. Silahkan anda boleh menyalahkan siapapun, selama jangan
pernah menyalahkan diri anda sendiri selama anda teguh dengan keyakinan anda,
selagi itu benar, selagi tidak merugikan orang lain, selagi itu adalah hak
anda, selagi anda menyakini dengan teguh itulah yang harus anda lakukan.
Ayolah,
seberapa buruk sih diri kita sehingga kita tidak bisa menerimanya bahkan
membencinya. Masih banyak loh yang lebih buruk dari kita, namun lebih semangat
dari kita. Tidak ada manusia yang sempurna, ingat itu dengan baik.
Percayalah,
jika anda melihat ada manusia yang sempurna itu artinya anda yang tidak melihat
orang tersebut secara sempurna, orang tersebut pasti memiliki kekurangan, hanya
saja kita yang tidak memperhatikanya. Kita hanya focus pada kesempurnaanya dan
membandingkan diri kita sebagai manusia yang buruk.
Untuk mengakhiri
artikel ini saya persembahkan sebuah lirik lagu Last Child - Percayalah
Ujian hidup
yang selalu menerpamu, yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara. Rasa perih
yang hujan di hatimu, yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara. Kita hidup
di dunia yang penuh tanda Tanya.
Yang tak
mungkin dapat kau ubah dan terpaksa mengikutinya, kita berada diantara benar atau
salah, yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa. Berdoalah, sampaikan pada
Tuhan keluh kesahmu, Dia kan menjawabnya. Percayalah, dia kan menunjukkan
kasihnya kepadamu melalui jalannya, percayalah.
Wahai kamu
yang tak seperti mereka, yang terlihat cerah menjalani hidupnya. Pandangan hidup
yang selalu lihat keatas saja, jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya.
Bersujudlah,
akui pada Tuhan semua kelemahanmu, Dia yang menguatkannya. Memohonlah, Dia kan
memberikan yang terbaik untukmu, melalui jalannya,percayalah.
EmoticonEmoticon